Materi Ekonomi kelas 10 (18 Agustus 2020)
MASALAH POKOK EKONOMI
PERMASALAHAN POKOK EKONOMI KLASIK (PRODUKSI, DISTRIBUSI, DAN KONSUMSI)
DAN EKONOMI MODERN (APA, BAGAIMANA, UNTUK SIAPA) BARANG DIPRODUKSI
Anak-anak
kalian pasti sudah tahu kan apa itu ilmu ekonomi dan kelangkaan yang
sduah diberikan pada bab sebelumnya. Timbulnya kelangkaan karena tidak
terbatasnya kebutuhan yang terbentur oleh alat pemuasnya adalah salah satu
masalah besar yang ada dalam lingkup ekonomi. Berdasarkan teorinya,
masalah-masalah dalam ekonomi sejatinya dibagi menjadi dua yaitu masalah pokok
ekonomi klasik dan masalah yang ada di dalam ekonomi modern. Apa saja ya
maksudnya? Yuk, kita bahas!
Masalah
Pokok Ekonomi Klasik
Menurut
teori ekonomi klasik, masalah pokok ekonomi dapat digolongkan menjadi tiga
permasalahan utama:
a. Masalah
Produksi
Agar
dapat memenuhi kebutuhan manusia, maka barang dan jasa harus tersedia. Demi
memenuhi hal ini, produsen harus mengetahui barang dan jasa apa saja yang
dibutuhkan masyarakat.
b.
Masalah Distribusi
Masalah
lain adalah bagaimana produk bisa terdistribusi secara baik hingga sampai ke
tangan konsumen.
c.
Masalah Konsumsi
Setelah
barang dan jasa sampai di konsumen, permasalahan selanjutnya adalah; apakah
barang tersebut akan dikonsumsi atau malah terbuang sia-sia karena tidak
harganya tidak terjangkau. Ini juga menjadi permasalahan lain
yang harus bisa dijawab oleh produsen selaku pembuat produk. Di sisi lain,
sebagai konsumen, kita harus bisa meningkatkan pendapatan supaya dapat
menjangkau produk yang kita inginkan.
a.
Barang dan Jasa Apa yang Diproduksi dan Seberapa Banyak(what?)
Masalah
pokok pertama yang penting dalam ekonomi adalah bagaimana
produsen dapat menentukan barang dan jasa apa yang diproduksi. Selain
itu, banyaknya jumlah produk juga harus diperhitungkan. Kenapa? Ini tentu
karena kalau sampai salah perhitungan, produsen akan mengalami kerugian,
bahkan, bisa bangkrut karena barangnya menumpuk sia-sia.
b. Bagaimana
Cara Memproduksi Barang Tersebut(how?)
Setelah
barang dan jasa sudah ditentukan jenis dan jumlahnya, maka masalah selanjutnya
adalah teknik produksinya. Dengan sumberdaya yang ada, produsen
harus bisa menentukan teknik produksi yang paling efisien untuk
mereka. Berapa banyak jumlah karyawan. Teknik apa yang digunakan. Selain itu,
produsen juga harus bisa menentukan apakah akan memproduksei dengan tenaga
manusia, atau bantuan mesin.
c. Untuk
Siapa Barang Tersebut Diproduksi? (for whom?)
Masalah
ini menyangkut soal siapa yang memerlukan barang/jasa, dan, siapa saja yang
akan ikut menikmati hasilnya. Pada dasarnya, keuntungan
dari barang dan jasa yang diproduksi bukan hanya untuk konsumen saja.
Melainkan ada pihak-pihak lain yang menerima keuntungan. Seperti misalnya,
karyawan akan menerima pendapatan, pemilik bahan baku akan mendapat upah,
pemilik modal akan menerima bunga modal, dan tentunya, produsen juga akan
menerima keuntungan dari hasil penjualan produknya. Oleh karena itu, masalah
ini sangat berkaitan dengan “siapa saja yang mendapat untung” dari
diproduksinya barang dan jasa, sehingga produsen harus bisa menyelesaikan
masalah ini.
PENGERTIAN SISTEM EKONOMI
Sistem ekonomi adalah suatu
organisasi yang terdiri atas beberapa lembaga atau pranata (politik, ekonomi,
sosial, ide-ide) yang merupakan suatu kesatuan dan saling mempengaruhi dalam
memecahkan problem dasar perekonomian yaitu produksi, distribusi, dan konsumsi
sehingga terpenuhinya semua kebutuhan.Atau dapat dikatakan bahwa :
Sistem ekonomi adalah susunan dari unsur-unsur
ekonomi yang saling berhubungan dan bekerja secara bersama-sama untuk
memecahkan masalah ekonomi yang mendasar dan mencapai tujuan tertentu.
MACAM ATAU JENIS SISTEM EKONOMI
Dan
KEKUATAN DAN KELEMAHAN
MASING-MASING SISTEM EKONOMI
1. Sistem Ekonomi Tradisional
Pemecahan masalah dalam sistem ekonomi
tradisional dilakukan
sesuai dengan kebiasaan/tradisi biasanya dengan barter (tukar menukar barang). Adapun ciri-ciri
sistem ekonomi tradisional adalah teknologi rendah, produktivitas rendah, setiap anggota masyarakat
belum punya motivasi untuk mengembangkan harta yang dimiliki. Masyarakat juga
sulit berubah karena ada kecenderungan penolakan.
Kekuatan sistem ekonomi tradisional:
- Tidak ada eksploitasi SDM/SDA
yang berlebihan
- Lingkungan terjaga
Kelemahan sistem ekonomi tradisional:
- Peradaban manusia tidak
maju/berjalan di tempat
- Sulit memenuhi kebutuhan karena
alat produksi sederhana
- Kegiatan ekonomi tidak optimal
karena belum ada alat tukar
.
Ciri-ciri Sistem Ekonomi
Tradisional 1.
Teknologi rendah 2.
Produktifitas rendah 3.
Belum mempunyai motivasi untuk mengembangakan
harta yang dimiliki 4.
Karakter masyarakatnya yang sulit berubah |
2. Sistem Ekonomi Pasar/Liberal/Kapitalis
Sistem ekonomi ini mengedepankan mekanisme
pasar (jumlah permintaan dan penawaran) dalam menjawab permasalahan ekonomi
yang mendasar. Sistem ekonomi ini disebut juga dengan sistem
ekonomi liberal karena adanya kebebasan bagi masyarakat dalam berusaha. Sering juga disebut sistem ekonomi kapitalis
karena peran kepemilikan modal sangat berpengaruh terhadap keberhasilan
ekonomi. Siapa yang punya modal besar, maka semakin
besar pula kemungkinan dia untuk bertahan di kegiatan perekonomian.
Kekuatan sistem ekonomi pasar:
- Persaingan
yang sehat, sehingga bisa mendapatkan barang berkualitas tinggi dengan
harga yang cenderung murah.
- Masyarakat
melakukan kegiatan ekonomi berdasarkan kemampuan dan potensinya
masing-masing.
- Penggunaan
sumber daya optimal.
Kelemahan sistem ekonomi pasar:
- Adanya
kebebasan bisa memunculkan potensi eksploitasi SDA dan SDM besar-besaran.
- Pemilik
modal besar dapat menguasai roda ekonomi.
- Minimnya
peran pemerintah membuat kegiatan ekonomi mudah terjadi resesi dan krisis.
- Distribusi
pendapatan sulit terjadi karena minimnya peran pemerintah.
Ciri-ciri
Sistem Ekonomi Pasar/Liberal/Kapitalis Ciri khas dari sistem ekonomi ini adalah
minimnya peran negara dalam mengatur perekonomian. |
3. Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ini merupakan campuran dari sistem
ekonomi pasar dan komando. Akibatnya, peran
pemerintah dan swasta sama besar. Adapun ciri khas dari
sistem ekonomi campuran adalah pemerintah mempunyai kekuasaan penuh terhadap
SDA, ada pembagian
badan usaha milik negara dan milik swasta, pemerintah menyusun kebijakan strategis
dalam pengelolaan ekonomi, perusahaan diberikan kebebasan, tetapi pemerintah
mengawasi kegiatannya.
Kekuatan sistem ekonomi campuran:
- Pemerintah mempunyai kekuasaan
untuk mengatur pasar dan menindak praktek monopoli. Contoh: Mencegah
kenaikan harga yang berlebihan.
- Pemerintah berwenang untuk
mengeluarkan kebijakan terkait pencegahan produksi barang yang berpotensi
mencemari lingkungan.
- Terciptanya pemerataan
pendapatan
Kelemahan sistem ekonomi campuran:
- Banyaknya kekuatan pasar akan
menimbulkan ketimpangan dalam persaingan bisnis dan tidak tepatnya dalam
mengolah sumber daya.
- Berpotensi memperlambat
pertumbuhan perekonomian negara
- Tidak ada kejelasan dan
peraturan tentang seberapa besar porsi pemerintah dalam kegiatan
perekonomian
Ciri-ciri
Sistem Ekonomi Campuran 1.
Pemerintah
mempunyai kekuasaan penuh terhadap sumber daya alam 2.
Ada
pembagian badan usaha milik negara dan milik swasta 3.
Perusahaan
diberi kebebasan, tetapi pemerintah mengawasi kegiatannya |
Isi Presensi Kelas 10
Komentar
Posting Komentar