Materi Ekonomi kelas 11 (17 November 2020)

 Jangan Lupa Klik Link Presensi !!!

Presensi kelas 11 IPA, IPS






PENGERTIAN INFLASI

Bayangkan tiga lembar uang 2 ribuan yang biasa diberikan ke tukang parkir bisa dipakai untuk membeli secangkir kopi seharga 3 Dollar AS. Wah, mana mungkin! Eits, hal seperti ini pernah terjadi, lho. Sebelum Indonesia mengalami inflasi besar-besaran di tahun 1998, pengertian nilai tukar 1 Dollar AS = Rp2.450. Kemudian, tiba-tiba melonjak menjadi Rp13.513 di akhir Januari 1998. 


Sebenarnya apa sih inflasi itu dan apa saja yang penyebabnya? 

Secara singkat, inflasi berarti kenaikan harga umum secara terus-menerus dalam periode tertentu.

Dengan demikian, ketika hanya ada satu atau dua barang saja yang mengalami peningkatan harga (misalnya harga cabai yang naik luar biasa), hal ini tidak dapat disebut sebagai inflasi, kecuali jika kenaikan ini berdampak meluas pada kenaikan harga barang-barang lain.


Lalu kenapa sebuah negara bisa mengalami inflasi? Jika dilihat dari sudut pandang ekonomi, inflasi disebabkan karena permintaan dan penawaran ekonomi ataupun kombinasi keduanya. 

Persoalan inflasi ini tergolong ke dalam pembahasan ekonomi makro, oleh karena itu analisis yang digunakan adalah permintaan ekonomi secara agregat/keseluruhan dari 

ekonomi mikro.

Inflasi berkebalikan dengan deflasi. Jika inflasi diartikan sebagai kondisi dimana terjadi peningkatan harga, maka deflasi dapat diartikan sebagai kondisi dimana terjadi penurunan harga secara umum, seperti yang sempat terjadi di Jepang beberapa tahun belakangan ini.

PENYEBAB INFLASI

Ada 3 hal yang menyebabkan terjadinya inflasi:

1. Naiknya permintaan total

2. Turunnya penawaran total

3. Naiknya permintaan total disertai turunnya penawaran total


Keterangannya sebagai berikut :

1. Inflasi Tarikan Permintaan (Demand Pull Inflation)

Inflasi tarikan permintaan disebabkan naiknya permintaan total (agregat demand) yang berlebihan sehingga terjadi perubahan harga. Kenaikan permintaan barang dan jasa disebabkan: kenaikan jumlah uang yang beredar, kenaikan belanja pemerintah, dan penurunan tingkat pajak. Dengan demikian permintaan masyarakat atas barang dan jasa menjadi naik volumenya, harganya pun akan terus meninggi.

2. Inflasi dari Sisi Penawaran (Supply Side Inflation)

Hal ini terjadi karena penurunan penawaran total (agregat supply). Ada berbagai faktor yang menyebabkan menurunnya penawaran, seperti kenaikan upah dan harga bahan baku. Peristiwa ini juga dinamakan inflasi dorongan biaya (cost-push inflation), yaitu inflasi yang terjadi karena naiknya biaya produksi. Dengan meningkatnya biaya produksi, tentu akan berimbas/berakibat pada kenaikan harga-harga barang dan jasa.

3. Inflasi dari Sisi Permintaan dan Penawaran (Demand Supply Inflation)

Inflasi ini disebabkan kenaikan permintaan total yang disertai dengan turunnya penawaran sehingga harga menjadi lebih tinggi. Misalnya, menjelang hari raya, permintaan masyarakat terhadap barang-barang meningkat. Di sisi lain, hari raya membuat sebagian penjual berhenti berdagang karena bersiap-siap untuk libur. Akibatnya, penawaran pun menurun. Nah, meningkatnya permintaan masyarakat sekaligus menurunnya penawaran akan membuat terjadinya inflasi.


JENIS-JENIS  INFLASI

Setelah  mengetahui pengertian inflasi dan deflasi, selanjutnya adalah membahas jenis inflasi yang mungkin terjadi pada suatu perekonomian? Berikut akan kita bahas satu per satu:

Jenis inflasi berdasarkan tingkat keparahannya:

Inflasi ringanTingkat inflasi ringan kenaikan harga barang masih di bawah angka 10% dalam setahun

Inflasi sedangInflasi sedang terjadi ketika naiknya harga barang mencapai 30% per tahun

Inflasi tinggiKenaikan harga barang atau jasa sangat tinggi sekitar 30%-100%

HiperinflasiHiperinflasi terjadi saat kenaikan harga barang lebih dari angka 100% per tahun. Dalam kondisi ini, kebijakan fiskal dan moneter dari pemerintah tidak dapat memberikan dampak yang signifikan.


Jenis inflasi berdasarkan sumbernya:

Inflasi dalam negeri (domestic inflation), misalnya terjadi karena peningkatan permintaan masyarakat yang lebih cepat dibandingkan kemampuan pasar untu memenuhinya

Inflasi luar negeri (imported inflation), misalnya timbul karena inflasi yang terjadi pada negara lain yang menyebabkan harga barang-barang impor meningkat, dan ketika barang impor tersebut digunakan sebagai bahan baku industri, maka inflasi akan mempengaruhi harga akhir barang-barang tersebut nantinya.


Jenis inflasi berdasarkan faktor penyebabnya:

Demand pull inflation

Demand pull inflation terjadi ketika permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa relatif lebih tinggi dibandingkan kemampuan pasar untuk menyediakan kebutuhan tersebut pada waktu itu. Sebagai contoh, menjelang hari raya, biasanya harga barang-barang kebutuhan pokok, makanan ringan dan pakaian mengalami peningkatan, hal ini dikarenakan kebutuhan masyarakat yang relatif meningkat dibandingkan biasanya.

Cost push inflation

Cost push inflation terjadi ketika adanya kenaikan harga pada barang-barang mentah yang diperlukan untuk memproduksi barang dan jasa, sehingga harga barang dan jasa mengalami penyesuaian dengan adanya kenaikan harga. Cost push inflation dapat disebabkan oleh adanya depresiasi nilai tukar, inflasi di negara pengekspor barang mentah, dan dapat pula terjadi karena adanya bencana alam dan terganggunya sistem distribusi.


MENGHITUNG INFLASI

Rumus menghitung tingkat inflasi

Inflasi disuatu negara dihitung berdasarkan angka harga komoditas tertentu dari tahun ke tahun bergantung pada indikator perubahan harga. Indikator yang sering digunakan untuk mengukur laju inflasi adalah IHK (Indeks Harga Konsumen).


IHK adalah nilai yang digunakan untuk menghitung perubahan harga rata-rata dari barang atau jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Tidak hanya menggunakan IHK saja, tingkat inflasi bisa dihitung berdasarkan GNP atu PDB deflator.


GNP atu PDB deflator didapatkan dengan membandingkan GNP atau PDB yang diukur berdasarkan harga yang berlaku terhadap GNP atau PDB harga konstan.

Berikut adalah rumus menghitung tingkat inflasi


Keterangan:

IHKn = Indeks Harga Konsumen tahun dasar (biasanya nilainya 100)

IHKn–1 = Indeks Harga Konsumen tahun sebelumnya

Dfn = GNP atau PDB deflator berikutnya

Dfn–1 = GNP atau PDB deflator tahun sebelumnya


Contoh menghitungnya : Misal 

IHK pada bulan Januari 2020 adalah 140,50. 

IHK pada bulan Januari 2019 mencapai 120,55.

Berapakah inflasi tahunannya?


Untuk menjawab pertanyaan itu, gunakan rumus inflasi yang sudah disebutkan.

DAMPAK INFLASI

Kestabilan harga dapat terjadi jika suatu perekonomian dapat mengendalikan inflasinya. Kestabilan harga sangat diperlukan agar perekonomian dapat tumbuh secara berkesinambungan. Selain itu, kegagalan dalam pengendaliannya dapat memberikan dampak negatif bagi masyarakat, contohnya:


Turunnya pendapatan riil masyarakat

Dampak inflasi yang tinggi dan tidak terkendali salah satunya adalah pendapatan riil masyarakat terus berkurang. Ambillah contoh, saat ini teman-teman menerima uang saku dari orang tua sebesar Rp 50.000,00 per hari. Sebelum terjadinya inflasi tinggi, harga satu porsi bakso di sekolah adalah sebesar Rp 10.000,00 sehingga, teman-teman dapat membelanjakan seluruh uang sakunya untuk membeli lima porsi bakso. Akan tetapi, setelah terjadinya inflasi tinggi yang berkepanjangan, Ibu penjaga kantin memutuskan untuk menaikkan harga bakso yang dijualnya menjadi Rp 20.000,00 per porsi. Padahal, teman-teman tidak menerima tambahan uang saku dari orang tua. Dengan harga bakso yang baru ini, maka saat ini teman-teman hanya bisa membeli dua setengah porsi bakso.

Ketidakpastian pelaku ekonomi dalam pengambilan keputusan

Selain turunnya pendapatan riil masyarakat, dampak inflasi yang tidak terkendali lainnya adalah pelaku ekonomi tidak bisa memperkirakan kondisi ekonomi kedepannya. Sebagai contoh Ayah Adi berniat ingin membuka warung Mie. Dengan harga-harga saat ini, Ayah Adi yakin bisa menjual 100 porsi mie sehari dengan harga Rp 15.000,00, dan meraup untung yang lumayan untuk menghidupi keluarganya. Setelah yakin, Ayah Adi pun mulai mempersiapkan diri untuk berjualan. Akan tetapi, seminggu kemudian, saat Ayah Adi sudah siap untuk berjualan, harga-harga bahan makanan mendadak naik tidak terkendali, sehingga mau tidak mau Ayah Adi harus menaikkan harga, setidaknya mencapai Rp 25.000,00. Akan tetapi dengan harga yang mahal tersebut, Ayah Adi hanya yakin bisa menjual sebanyak 30 porsi. Karena dirasa tidak lagi menguntungkan akhirnya Ayah Adi terpaksa membatalkan keinginannya untuk berjualan mie, sampai harga bahan makanan tidak lagi bergejolak.


CARA MENGATASI INFLASI (SECARA GARIS BESAR)

Mengingat pentingnya kestabilan harga dalam masyarakat, maka langkah-langkah atau cara mengatasi inflasi sangat diperlukan. Umumnya, pemerintah memiliki beberapa jenis kebijakan yang bisa digunakan untuk mengendalikan inflasi, yaitu:


1) Kebijakan Moneter.

Kebijakan moneter umumnya diatur oleh bank sentral. Untuk mengatasi inflasi, kebijakan moneter yang dilakukan bersifat mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat, dengan cara:

Kebijakan pasar terbuka

Kebijakan pasar terbuka dilakukan dengan cara menjual surat SBI (Surat Bank Indonesia) kepada masyarakat, sehingga uang yang dimiliki masyarakat dapat diserap oleh bank Indonesia

2) Kebijakan Diskonto

Kebijakan diskonto dilakukan dengan cara menaikkan tingkat suku bunga di masyarakat. Dengan naiknya tingkat suku bunga, masyarakat akan lebih tertarik untuk menabung karena akan mendapatkan pendapatan bunga yang lebih besar. Selain itu, bunga yang tinggi juga mengurangi keinginan orang untuk meminjam uang di bank, sehingga jumlah uang yang beredar di masyarakat dapat dikurangi.

3) Kebijakan Giro Wajib Minimum

Kebijakan giro wajib minimum dilakukan dengan cara bank sentral membuat keputusan untuk meningkatkan cadangan minimum yang harus disimpan oleh bank umum. Dengan demikian, kemampuan bank umum untuk melakukan transaksi dengan meminjamkan uang akan berkurang, sehingga jumlah uang beredar juga dapat dikurangi.

4) Kebijakan Fiskal

Kebijakan fiskal umumnya dilakukan oleh pemerintah, dengan cara mengubah jumlah penerimaan dan pengeluaran negara, agar jumlah uang yang beredar di masyarakat dapat berkurang. Hal ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

Mengurangi pengeluaran pemerintah

Untuk mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat, pemerintah dapat mengurangi belanja-belanja dilakukan, misalnya dengan mengurangi rencana kunjungan, seminar, menunda pengadaan mobil atau rumah dinas baru dan lain sebagainya

5) Menaikkan Tarif Pajak

Menaikkan tarif pajak dapat menyebabkan penurunan jumlah uang beredar, karena mengurangi jumlah pendapatan yang diterima oleh masyarakat (jika dilakukan dengan peningkatan pajak penghasilan), dan menaikkan biaya yang harus dibayar untuk menikmati barang atau jasa (jika dilakukan dengan peningkatan pajak pertambahan nilai), sehingga pada akhirnya mengurangi konsumsi masyarakat dan mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat.


Catatan :

Ada 3 komponen inflasi:

1. Kenaikan harga

2. Tidak hanya barang tertentun saja

3. Berlangsung terus menerus






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Materi Ekonomi Kelas 11 IPS C (24 Maret 2022)

Presensi Siswa Mapel Ekonomi

Materi Daring Kls 11 (30Mr t)